Meneruskan artikel sebelumnya yang bisa dicek di sini,sejumlah KRL Ekonomi dibawa ke stasiun Purwakarta. Kota Purwakarta sendiri terletak di +/- 70 km sebelah utara ibukota propinsi Jawa Barat, Bandung. Di stasiun inilah KRL Ekonomi akan berakhir dengan pengrucatan.Sebelum dirucat,rangkaian terlebih dahulu dibongkar mesinnya di dipo.Barulah ditarik oleh lokomotif atau kereta diesel
Continuing the last article which could be checked here,some of KRL Ekonomi are being transported to Purwakarta station. Purwakarta located about 70km north of capital city of West Java, Bandung. At this station KRL Ekonomi will ended by scrapping.Before being scrapped,the engine system must be knocked down in depot.Then,hauled by locomotive or DMU.
Penasaran akan keadaannya,ITF memutuskan untuk pergi menuju Purwakarta pada hari Senin (22/7).Stasiun ini dapat diakses dengan beberapa kereta seperti Argo Parahyangan, Serayu dsb.Namun ITF mencoba cara lain yang lebih murah,yaitu menggunakan KA Lokal yang berangkat dari Jakarta Kota.Tarifnya murah,hanya Rp 3.000 saja sudah bisa mengantar kita menuju Purwakarta dalam waktu 2,5 jam. Agar tidak terlalu sore saat pulang,ITF memilih jadwal pemberangkatan paling pagi yaitu pukul 08.50.
Being curious with the condition, ITF decided to go to Purwakarta in Monday (22/7). The station can be access by some train such as Argo Parahyangan, Serayu, etc. But, ITF trying another way which cheaper,use local train which departed from Jakarta Kota.The fare is cheap, just IDR 3.000 can take you to Purwakarta in 2,5 hours. We don't want go home late,ITF ride the first departure in 08.50.
Tiba di Purwakarta pukul 11.30,terlihat rangkaian KRL Ekonomi yang diletakkan di peron timur stasiun. ITF langsung turun dari kereta untuk melihat-lihat rangkaian yang akan dirucat tersebut.Hujan gerimis membuat ITF harus berhati-hati karena bebatuan dan rel menjadi licin untuk dilewati.Beginilah pemandangan stasiun Purwakarta saat itu.
Arrived in 11.30, KRL Ekonomi being seen at the east platform. ITF go down immediately to see it. Drizzle makes ITF must be careful because rocks and rail become slippery to pass. This is the scenery of Purwakarta station.
Sebagai informasi,rangkaian yang akan dirucat ini adalah KRL Rheostatik Mild Steel. Diproduksi oleh Nippon Sharyo dan Kawasaki Heavy Industries pada tahun 1976 - 1984 sebagai pesanan khusus pemerintah Indonesia untuk mengganti armada KRL Jabodetabek saat itu yang masih menggunakan ESS3200 peninggalan Electrische Staats Spoorwegen zaman kolonial Belanda. Rangkaian ini awalnya memiliki pintu otomatis,namun seiring menuanya rangkaian dan vandalisme penumpang,saat ini pintu hanya bisa dibuka secara manual.Itu pun kalau tidak macet.Pihak Balai Yasa Manggarai yang banyak menangani overhaul rangkaian ini juga tidak menyentuh sama sekali bagian yang satu ini.
As the information, the rolling stock which will be scrapped is Rheostatic Mild Steel EMU. Produced by Nippon Sharyo and Kawasaki Heavy Industries between 1976 -1984 as special order of Indonesia goverment to replace the old fleet of KRL Jabodetabek which still operating ex-Electrische Staats Spoorwegen ESS3200 from Dutch civilization. Early,it has automatic door.But, from time to time because of age and passenger vandalism, the door just opened by manual if still in good condition. Balai Yasa Manggarai who often do overhaul for this train are never touch this part.
Sesuatu yang langka,dari KRL Rheostatik masih tersisa plat produsen. Yang ITF temukan adalah plat dari Kawasaki Heavy Industries. Sayangnya dari semua rangkaian yang ada saat itu,ITF hanya menemukan satu buah saja.
Something rare,ITF still find production plate from producent.It's plate from Kawasaki Heavy Industries. Unfortunately, ITF just find one plate.
Pada saat pengambilan foto,proses pengiriman rangkaian menuju Purwakarta masih berlangsung hingga seluruh rangkaian Rheostatik Mild Steel di Jabodetabek habis. Begitulah akhir dari KRL Ekonomi di Jabodetabek.Kami akan merindukanmu.
When taking photos, the process of transportation still in progress until all of them are transported to Purwakarta.That's the of KRL Ekonomi in Jabodetabek.We will miss you.
Sumber : Arsip Pribadi
Source : Private Archive
Continuing the last article which could be checked here,some of KRL Ekonomi are being transported to Purwakarta station. Purwakarta located about 70km north of capital city of West Java, Bandung. At this station KRL Ekonomi will ended by scrapping.Before being scrapped,the engine system must be knocked down in depot.Then,hauled by locomotive or DMU.
Penasaran akan keadaannya,ITF memutuskan untuk pergi menuju Purwakarta pada hari Senin (22/7).Stasiun ini dapat diakses dengan beberapa kereta seperti Argo Parahyangan, Serayu dsb.Namun ITF mencoba cara lain yang lebih murah,yaitu menggunakan KA Lokal yang berangkat dari Jakarta Kota.Tarifnya murah,hanya Rp 3.000 saja sudah bisa mengantar kita menuju Purwakarta dalam waktu 2,5 jam. Agar tidak terlalu sore saat pulang,ITF memilih jadwal pemberangkatan paling pagi yaitu pukul 08.50.
Being curious with the condition, ITF decided to go to Purwakarta in Monday (22/7). The station can be access by some train such as Argo Parahyangan, Serayu, etc. But, ITF trying another way which cheaper,use local train which departed from Jakarta Kota.The fare is cheap, just IDR 3.000 can take you to Purwakarta in 2,5 hours. We don't want go home late,ITF ride the first departure in 08.50.
Tiba di Purwakarta pukul 11.30,terlihat rangkaian KRL Ekonomi yang diletakkan di peron timur stasiun. ITF langsung turun dari kereta untuk melihat-lihat rangkaian yang akan dirucat tersebut.Hujan gerimis membuat ITF harus berhati-hati karena bebatuan dan rel menjadi licin untuk dilewati.Beginilah pemandangan stasiun Purwakarta saat itu.
Arrived in 11.30, KRL Ekonomi being seen at the east platform. ITF go down immediately to see it. Drizzle makes ITF must be careful because rocks and rail become slippery to pass. This is the scenery of Purwakarta station.
Ex-Purwakarta steam locomotive depot building |
Sebagai informasi,rangkaian yang akan dirucat ini adalah KRL Rheostatik Mild Steel. Diproduksi oleh Nippon Sharyo dan Kawasaki Heavy Industries pada tahun 1976 - 1984 sebagai pesanan khusus pemerintah Indonesia untuk mengganti armada KRL Jabodetabek saat itu yang masih menggunakan ESS3200 peninggalan Electrische Staats Spoorwegen zaman kolonial Belanda. Rangkaian ini awalnya memiliki pintu otomatis,namun seiring menuanya rangkaian dan vandalisme penumpang,saat ini pintu hanya bisa dibuka secara manual.Itu pun kalau tidak macet.Pihak Balai Yasa Manggarai yang banyak menangani overhaul rangkaian ini juga tidak menyentuh sama sekali bagian yang satu ini.
As the information, the rolling stock which will be scrapped is Rheostatic Mild Steel EMU. Produced by Nippon Sharyo and Kawasaki Heavy Industries between 1976 -1984 as special order of Indonesia goverment to replace the old fleet of KRL Jabodetabek which still operating ex-Electrische Staats Spoorwegen ESS3200 from Dutch civilization. Early,it has automatic door.But, from time to time because of age and passenger vandalism, the door just opened by manual if still in good condition. Balai Yasa Manggarai who often do overhaul for this train are never touch this part.
Sesuatu yang langka,dari KRL Rheostatik masih tersisa plat produsen. Yang ITF temukan adalah plat dari Kawasaki Heavy Industries. Sayangnya dari semua rangkaian yang ada saat itu,ITF hanya menemukan satu buah saja.
Something rare,ITF still find production plate from producent.It's plate from Kawasaki Heavy Industries. Unfortunately, ITF just find one plate.
One car's seat has been removed! |
Pada saat pengambilan foto,proses pengiriman rangkaian menuju Purwakarta masih berlangsung hingga seluruh rangkaian Rheostatik Mild Steel di Jabodetabek habis. Begitulah akhir dari KRL Ekonomi di Jabodetabek.Kami akan merindukanmu.
When taking photos, the process of transportation still in progress until all of them are transported to Purwakarta.That's the of KRL Ekonomi in Jabodetabek.We will miss you.
Sumber : Arsip Pribadi
Source : Private Archive