2013/11/07

ようこそ Ex - JR East Saikyo Line 205 Series! (Part 1)


          Setelah mengalami penundaan yang cukup lama, pengiriman  KRL Seri 205 akhirnya tiba di pelabuhan Tanjung Priok tanggal 3 November 2013. Proses bongkar muat baru dimulai sekitar pukul 16.00 dari jadwal seharusnya pukul 09.00. Walaupun begitu, kerjasama yang dilakukan kru dari dipo Bukit Duri berjalan dengan baik sehingga pekerjaan ini selesai pada Senin (4/11) siang. Jumlah kereta yang tiba dari pelabuhan Niigata sebanyak 30 unit dari total 180 unit. Pengiriman gelombang pertama terdiri dari HaE 7, HaE 11, dan HaE 15.

         After a long delay, the shipment of 205 Series EMU has been arrived in Tanjung Priok port in 3 November 2013. The unloading process started from 16.00 (GMT +7), it must be 09.00 based on the schedule. Although so, the good teamwork which done by Bukit Duri depot crew makes this job completed in Monday (4/11). There are 30 units from the total 180 units which arrived from Niigata port. The first wave consist of HaE 7, HaE 11, and HaE 15.



          KRL Seri 205 sebelumnya merupakan JR East Saikyo Line Seri 205 . Rangkaian ini diproduksi oleh Tokyu Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, dan Kinki Sharyo pada tahun 1985 hingga 1991. Rangkaian ini masih banyak dipakai di berbagai jalur di Jepang dengan beragam varian. Yang dikirim ke Indonesia adalah varian 205-0 yang merupakan varian pertama dari Seri 205. Sistem penggerak pada umumnya masih menggunakan sistem chopper, kecuali varian 205-5000 yang sudah menggunakan teknologi IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor).

          In past, 205 Series are belong to JR East Saikyo Line. These rollingstocks are produced by Tokyu Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, and Kinki Sharyou between 1985 until 1991. Until today, 205 Series still used in many lines in Japan with various types. The sets which sent to Indonesia are 205-0 variant which the first type of 205. The traction system still use chopper in general, except 205-5000 which already use IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor).

          Ada keunikan yang bisa kita temui pada rangkaian ini. Nama Saikyo merupakan penyingkatan dari Saitama dan Tokyo, karena jalur tersebut menghubungkan stasiun Osaki di Tokyo dan stasiun Omiya di prefektur Saitama. Selain itu, jumlah pintu di setiap sisi pada Seri 205 berbeda dari KRL yang sudah beroperasi di Jabotabek yang hanya memiliki 3 atau 4 pintu di tiap sisinya. Seri 205 memiliki 6 pintu di tiap sisinya pada T 204-X dan Tc 204-X. Ini membantu mobilitas naik turun penumpang di stasiun. Kapasitas penumpang di kereta ini juga dapat ditingkatkan dengan kursi yang bisa dilipat secara otomatis.

          There are some unique facts we can find in this sets. The Saikyo Line name is abbreviated from Saitama and Tokyo, because the line connects Osaki in Tokyo and Omiya in Saitama. Beside of that, the number of the door on each side is different compared by another EMU in Jabotabek which has only 3 or 4 doors. It has 6 doors on each side at T 204-X and Tc 204-X. It helps passengers mobility in station. The passenger capacity can be increased by folding the seat automatically.


          Pada kali ini ITF tak bisa melihat secara langsung proses bongkar muat. Namun, masih sempat melihat penarikan HaE 7 oleh KRD NR yang tiba di stasiun Manggarai. Rangkaian selanjutnya ditarik menuju dipo Bukit Duri menyusul HaE 15. HaE 11 sebelumnya sudah ditarik menuju Balai Yasa Manggarai. Seri 205 diharapkan siap beroperasi secepatnya untuk menggantikan sejumlah KRL yang sudah mengalami kerusakan akibat pengoperasian melebihi batas kemampuan.

          This time ITF couldn't see the unloading process directly, but still have a chance to see the transporting of HaE 7 by NR DMU which arrived in Manggarai station. Next, the sets are transported to Bukit Duri depot and join with HaE 15. HaE 11 is already transported to Balai Yasa Manggarai. These sets are expected to be ready for operation as soon as possible in purpose to substitute the damaged EMU which caused of overusage.

Sumber | Source : Arsip Pribadi | Private Archive

No comments:

Post a Comment